Jambiotoritas.com, TEBO – Kepemimpinan pelaksana tugas(plt) kepala sekolah SMA negeri 3 kabupaten Tebo, Firdaus selama dua tahun, akhirnya berujung demonstrasi siswa sekolah itu menuntut pengunduran dirinya terjadi pada , Senin (10/10/2019) pagi. Sementara surat memo keberatan atas kebijakan kepala sekolah SMAN 3 Tebo, tanggal 16 September 2019 yang ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi Jambi sudah disampaikan dan tinggal menunggu keputusan pihak Diknas.
Mediasi yang digagas pihak kepolisian sektor Tebo tengah akhirnya menyimpulkan bahwa keinginan siswa untuk mengikuti kegiatan – kegiatan kesiswaan keluar kabupaten Tebo dan provinsi Jambi tidak didukung anggaran dana dari kepala sekolah. Kemudian menyangkut transfaransi pengelolaan keuangan sekolah (BOS) apabila penjelasan dan data yang disampaikan kurang puas, maka hal ini dapat disampaikan ke pihak Aparatur Pemeriksaan Internal Pemerintah (APIP) atau diaudit BPKP atau BPK. Dan selanjutnya, kepala sekolah (Firdaus) beliau berjiwa besar, siap mundur dari jabatan Plt. Kepala sekolah SMA Negeri 3, sepanjang pimpinan menyetujuinya, sambil menunggu surat ketetapannya dari dinas pendidikan provinsi Jambi. Demikan disampaikan kepaka kepolisian sektor tebo tengah, Iptu. M. Hasyim, dalam forum mediasi siswa guru dan kepala sekolah, Firdaus di aula SMA N 3 Tebo, Senin (10/10/2019) siang.
Sementara itu dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Plt. Kepala sekolah, Firdaus membantah sejumlah tuduhan yang dianggapnya menjurus fitnah. Meskipoun demikian dia menjelaskan berapa point yang dilaporkan ke dinas pendidikan itu, sebagian tidaklah benar, namun dia mengakui bahwa keputusan yang diambilnya adalah dengan mengubah sisten yang berjalan selama ini.
Dia mendelegasikan kepada satu orang kemudian dia berhak menentukan anggota yang dipilih sendiri olehnya, kebijkan seperti itu dimaksudkan agar semuanya bergerak cepat.
“Sepenuhnya memang dilakukan tidak secara musyawarah dengan guru-guru disekolah. Mengingat kalau dilakukan musyawarah akan makan waktu lama, akibatnya proses belajar dan mengajar akan terlambat,” kilah Firdaus.
Kalau dikatakan semua kegiatan tidak dilaksanakan, itu tidak benar sama sekali. Tetapi memang ada beberapa kegiatan siswa yang kita cancel, karena banyaknya kegiatan- kegiatan siswa yang mau diikuti di tingkat kabupaten dan provinsi. Dia mencontohkan, seperti kegiatan yang dikabupaten Darmasraya, Sumbar karena pembiayaan yang diajukan pembinanya mencapai 27 juta yang dianggap terlalu besar. Bahkan kalau diperbandingkan sekolah lain dengan hanya dana 10 juta bisa berjalan. Setelah dikomunikasikan akhirnya kegiatan itu kita cancel dan diganti dengan mengadakan kegiatan penerimaan tamu amalan yang bisa dilakukan.
Kemudian masalah siswa yang tidak bayar uang komite tidak dapat ujian. Tidak ada anak yang tidak ikut ujian bahkan ada 40 orang siswa yang dibebaskan pembayaran komite, kalau ada yang tidak ujian itu karena itu, tidak benar.
“ Saya akui ini ada, mised komunikasi. Apa yang telah saya lakukan pada mereka, mereka sendiri belum jelas. Saat ini atas desakan mundur ini, saya nunggu dari diknas provinsi jJambi seperti apa tindak lanjutnya. Tetapi dengan situasi yang tidak kondusif seperti ini, saya juga tidak mungkin mimpin SMA 3 ini. Ketua MKKS sudah tahu, tadi kepala bidang diknas provinsi sudah saya hubungi juga, sepertinya dia lagi sibuk. Saya tunggu dalam beberapa hari ini, saya menunggu saja,” katanya.
Sementara menunggu, kata dia, kewajiban saya sebagai kepala skeolah tetap saya lakukan, saya berharap kegiatan KBM tetap berjalan, apapun keputusannya dari jambi saya terima. Secepatnya saya juga akan buat surat pengunduran diri.
“ Tidak semua yang kita kehendaki sesuai dengan yang kita inginkan, itulah hidup, mungkin ada hikmahnya bagi saya, mungkin Allah meminta saya sudahlah sampai disitu. Kalau kau terus disitu nanti musuhmu akan bertambah banyak, mungkin dia minta saya berhentilah, saya siap, mungkin ini sudah ketetapan allah,” ujarnya.( red JOS)
Penulis : David Asmara