Jambiotoritas.com, TEBO – Kejadian fuso dan kekeringan ratusan hektar persawasahan kelompok tani belum lama ini menjadi perhatian dinas TPHKP. Meskipun benih – benih yang didistribusikan ke petani di Tebo dari bantuan pusat (anggaran) APBN. Ada keinginan soal pengadaan benih ini dilakukan daerah dengan pola mandiri benih sehingga ada keterjaminan kualitas benih yang diterima petani.
” Dengan begitu justru membantu pemberdayaan penangkar didaerah. Meskipun anggaran disiapkan dari pusat, tapi dana pusat itu bisa dinikmati didaerah – daerah,” kata plt. Kadis TPHKP kabupaten Tebo, H.M. Ziadi, Kamis (7/11/2019).
Ia mengatakan menyangkut kualitas benih sudah ada petugas yang melaksanakan uji kualitas dan labelisasi yang dapat disesuaikan dengan keinginan produksi beras petani daerah.
Memasuki awal pekan kedua bulan November petani dikabupaten Tebo belum melaksanakan masa tanam padi sawahnya. Pihak dinas tanaman pangan holtikultura dan ketahanan pangan (TPHKP) menyatakan masih melihat situasi cuaca pasca bencana kekeringan dan kabut asap yang melanda.
” Petani Tebo belum melaksanakan penanaman, sekarang baru mulai penyemaian benih padinya. Benih benih yang disemai merupakan bantuan pemerintah pusat yang sudah kita distribusikan sebelumnya,” ujar Ziadi.
Dia mengatakan situasi saat ini sudah mulai memasuki musim tanam. Tetapi kita tinggal melihat situasinya dan tingkat curah hujan. (red JOS)
Penulis : David Asmara