JambiOtoritas.com, TEBO – Mediasi yang difasilitasi dinas Perindustrian Perdaganan dan Tenaga Kerja kabupaten Tebo, antara manajemen PTPN 6 Rimbo dua dan F SPTI kabupaten Tebo yang berlangsung diaula kantor Dinas Perindagnaker berlangsung tegang. Sejogyanya pertemuan kedua kalinya untuk membahas desakan kenaikan upah tenaga bongkar TBS di PMKS Rimdu mesti dihadirkan pihak vendor dan manajer Rimsa, D. Damanik.
Pada pertemuan awal yang berlangsung, Rabu (16/12/2020) pagi ternyata manajer unit usaha Rimdu dan pihak vendor tidak hadir sama sekali. Dari PMKS Rimdu hanya diwakili dua stafnya.
Kasat Intelkam Polres Tebo, AKP. Yawan Feriandy yang hadir mewakili Kapolres juga merasa kecewa dengan ketidak konsistenan manajer Rimdu dan Vendor mitra PTPN 6 Jambi tersebut.
” Kalau seperti ini tidak ada tanggapan sama sekali dari perusahaan. Perusahaan sepertinya tidak mau tahu. Yang kita inginkan apa progresnya, saya kecewa manajer tidak datang. Ini undangan dari pemerintah dan intelkam mewakili Kapolres karena menyangkut Kamtibmas,” katanya.
Dalam forum mediasi itu pihak F SPTI melontarkan pernyataan bahwa mereka siap akan melakukan aksi demo di PMKS Rimdu, pada hari Jum’at. Dan pertemuan hari ini, F SPTI bubar karena ketidakhadiran manajer D. Damanik.
Dengan kondisi demikian, Kepala bidang Tenaga Kerja, Joko Kisworo meminta manajer Rimsa D. Damanik harus datang dalam pertemuan tersebut. ” Saya sempat emosi dengan sikap manajer unit Rimdu PTPN6 ini ketika saya bicara melalui telepon. Karena tidak mau hadir disini, makanya kita paksa untuk hadir. Jam 2 siang, dipastikan pertemuan akan dilanjutkan, dan dia akan hadir,” kata Joko dihubungi via ponselnya, Rabu (16/12/2020) siang, sekitar pukul 13.40 wib. (JOS)
Penulis : David Asmara