TEBO, Jambiotoritas.com – Semua investasi yang dijalankan melalui kegiatan usaha perusahaan didaerah mendapatkan pengawasan secara berkala oleh pemerintah pusat. Kegiatan pengawasan dilakukan setiap kwartal, dalam hal ini pemerintah daerah hanya mendampingi kegiatan evaluasi yang dilakukan tim pengawasan itu.
Dikabupaten Tebo, menurut plt. kepala dinas Penanaman Modal, Pelayanan terpadu, Koperasi dan UKM, Suhut, S.IP. M.Si menyatakan ada empat perusahaan yakni PT. LAJ, PT. TMA, PT. Wanamukti Wisesa dan PT. Rigunas yang secara rutin melaporkan kegiatan usaha produksinya, pembiayaan dan tenaga kerjanya.
” Perusahaan yang didanai investor asing didaerah ijinnya merupakan kewenangan pusat. Jadi, soal laporan penanan modal dilaporkan kepusat. Tembusannya juga ada disampaikan kepada pemerintah daerah. Mereka diwajibkan membuatkan laporan secara berkala per kwartal,” kata Suhut, Senin (24/6/2019).
Disamping laporan kepusat, memang ada juga laporannya ke kami (pemkab Tebo). Dalam laporan itu juga tertuang kegiatan usaha dan jumlah produksi, sumber pembiayaan dan termasuk penggunaan tenaga kerja.
” Bulan Februari lalu, kita mendampingi dirjen PMD bidang pengawasan melakukan evaluasi pada perusahaan yang didanai pihak asing. Laporannya ke pusat jadi kita tidak tahu persis, soal temuan dan seperti apa tindaklanjutnya,” katanya.
Diinformasikan sebelumnya, salah satu perusahaan investasi di Tebo PT. LAJ beserta anak perusahaannya, PT. TMA, PT. Wanamukti Wisesa yang melakukan kegiatan usaha dan produksi dalam konsesi lahan seluas 65. 495 hektar di tiga kecamatan dalam kabupaten Tebo. Merupakan anak perusahaan PT. Royal Lestari Utama (RLU). Perusahaan ini didesain patungan antara Barito Pasifik dengan Michelin, yang dikenal di Perancis sebagai korporasi produsen ban yang bermarkas di Clermont-Ferrand, Auvergne, Prancis.
GM PT. TAL di Tebo, Widiyarsono tidak menampik kerjasama korporasi yang dijalankan dengan Michellin itu. Tetapi dia menyatakan tak memiliki kewenangan menginformasikan kucuran pendanaan perusahaan yang bersumber dari pinjaman lembaga internasional TLFF ( Tropical Landscape Finance Facility). (red JOS).