Jambiotoritas.com, TEBO – Sejak sepekan terakhir wilayah kabupaten Tebo dan sekitarnya diselimuti kabut asap. Tetapi hari ini, Selasa (15/10/2019) kabut asap makin pekat. Pantauan ISPU yang dikeluarkan dinas lingkungan hidup kabupaten Tebo pada pukul 15.00 WIB tingkat ISPU berada pada angka 418 PM10, kabut asap sudah dalam kategori berbahaya.
Menurut kepala bagian humas pemerintah kabupaten Tebo, Defrianto menyatakan bupati Tebo H. Sukandar menyerahkan sepenuhnya kebijakan proses kegiatan belajar dan mengajar satuan pendidikan pada instansi yang menaunginya. Menurut Defri pernyataan bupati itu disampaikannya ketika membuka lomba pacu perahu di taman tanggo rajo di kelurahan Muara Tebo.
” Tadi disampaikan bapak Bupati pada event pacu perahu tadi untuk dampak kabut asap terhadap KBM diserahkan ke instansi terkait utk mengambil langkah yg diperlukan,” ucapnya.
Disampaikannya, bahwa saat ini kita (kabupaten Tebo) hanya menerima laporan 1 titik api. Jadi, menurut bupati dia meyakini kabut asap yang sekarang terjadi ini merupakan kiriman dari kabupaten tetangga.
Orik Bagi Masker
Kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah Kabupaten Tebo dianggap mengkhawatirkan bagi kesehatan siswa siswi sekolah dikota Muara Tebo. Khawatir dengan kondisi ini, Yayasan Orang Rimbo Kito (Orik) membagikan masker gratis kepada ratusan siswa-siswi Al-Walshliyah. Pembagian dilakukan Ketua Yayasan Orik, Ahmad Firdaus bersama Ketua Yayasan Al-Walshliyah dilaksanakan pada pelataran Masjid Agung Al-Ittihad Kabupaten Tebo, saat ratusan siswa-siswi tersebut berkumpul hendak mengunjungi lokasi Tebo Expo 2019 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman Sport Center Tebo, Selasa (15/10/2019) pagi.
” Pemberian masker ini salah satu bentuk kepedulian kami (Yayasan Orik) terhadap kesehatan anak-anak. Soalnya, hari ini kabut asap sudah sangat pekat sekali, “kata Firdaus sembari memberikan masker.
Apa yang dilakukan oleh Orik ini direspon positif oleh guru Al-Walshliyah. “Makasih Orik telah perduli dengan anak-anak kami. Mudah-mudahan ini menjadi kebaikan bagi kita semua, “kata salah seorang guru Al-Walshliyah, Jefri. (red JOS)
Penulis : David Asmara