Satgas Karhutlah di Tutup, Daerah Harus Tetap Waspada

waktu baca 3 menit
Senin, 11 Nov 2019 22:14 0 162 jambiotoritas

Usai menjadi Inpsektur pada apel penutupan operasi Satgas karhutla di Makorem 042 Garuda putih Jambi, Sekda berharap masyarakat tinggalkan pola membuka lahan dengan membakar/ft. Ist


Jambiotoritas.com, JAMBI – Operasi siaga darurat pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di provinsi Jambi, resmi dihentikan. Penghentian operasi dilaksanakan dengan apel penutupan yang dipimpin Inspektur upacara, Sekda provinsi Jambi, H. M. Dianto yang mewakili Gubernur Jambi, Senin (11/11/2019) dihalaman Makorem 042/Garuda Putih.

Membacakan sambutan Gubernur Jambi, Sekretaris daerah, Dr.Drs.H.M.Dianto,M.Si mengatakan bahwa Gubernur Jambi, Fachrori Umar mengapresiasi kerja keras Satuan Tugas Gabungan Penanganan Karhutla Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi menyatakan bahwa kebakaran hutan menimbulkan beberapa dampak negatif yang luar biasa seperti kerusakan ekologi, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan mengganggu arus transportasi baik darat laut maupun udara.

” Pelaksanaan operasi gabungan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Jambi tahun 2019 ini merupakan bentuk peran dan tanggung jawab petugas gabungan untuk melindungi masyarakat dari bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, telah secara optimal dilaksanakan dengan melibatkan dinas/instansi terkait dengan pengerahan segala daya dan upaya berupa personil dan peralatan,” kata Fachrori.

Sebelumnya, Gubernur Jambi telah mengapresiasi seluruh personil yang tergabung dalam Satgasgab tahun 2019 yang sudah dengan ikhlas melaksanakan tugas kemanusiaan penangggulangan karhutla. Apresiasi dan ungkapan terima kasih kami sampaikan juga kepada yang terhormat Komandan Korem 042/Gapu Jambi Kol. Arh.Elphis Rudy,M.Sc,SS beserta jajarannya dan Kapolda Jambi beserta seluruh jajarannya dan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam Satgas Karhutla Provinsi Jambi.

” Tapi bukan berarti tugas telah selesai. Oleh karena itu, kami mohon kepada pemerintah kabupaten dan kota dengan seluruh Satgas yang ada di kabupaten kota tersebut terus memantau titik-titik api di wilayahnya masing-masing dan melaporkan kepada kami di Pemerintah Provinsi Jambi dengan instansi terkait,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua dan Suomi NPP pada tahun 2019 ini sampai dengan berakhirnya status siaga tanggal 10 Oktober 2019 terpantau titik panas sebanyak 7.048 titik, sedangkan jumlah lahan yang terbakar seluas 11.732 hektar dan seluruhnya telah padam, lahan terbakar terluas berada di Kabupaten Muaro Jambi seluas 4.054 hektar, dan yang terkecil berada di Kabupaten Merangin 126 hektar.

Selain itu Sekda H.M. Dianto menyatakan sesuai dengan yang telah disepakati bahwa tanggal 10 November 2019 Satgas Karhutla Provinsi Jambi secara resmi ditutup. Tugas Satgas sudah berjalan dengan baik dan alhamdulillah juga di sela-sela kita kewalahan dengan begitu banyaknya kebakaran hutan dan lahan dan memang Jambi mendapatkan berkah yaitu cepat turunnya hujan, disamping kita sudah melakukan tindakan di lapangan dengan didukung peralatan dan personil.

” Saya berharap kita dapat belajar dari peristiwa ini, jangan hanya mengambil hal yang praktis membuka hutan dengan membakar. Oleh karena itulah dari dulu kita mengimbau pola membuka lahan dengan membakar ini harus kita tinggalkan, karena dampaknya sama-sama kita rasakan,” jelas Sekda. Dianto (red JOS)

Penulis : David Asmara

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA