JambiOtoritas.com, JAMBI – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Jambi bersama Forkompinda menghasilkan solusi untuk melakukan penanaman tanaman produktif pada titik –titik lahan rawan karhutla di provinsi Jambi yang luasannya mencapai 34.000 Ha. Hal itu disampaikan KASAD usai melakukan pantauan melalui udara daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi, pada Senin (18/7/2022).
“Upaya penanaman tanaman produktif itu diharapkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, sehingga dengan solusi permanen ini, kita dapat secara terpadu mencegah secara dini terjadinya kebakaran terhadap tempat-tempat yang rentan kebakaran,” katanya.
Dia memberikan apresiasi terhadap sinergi satuannya di jajaran Kodam II/Sriwijaya dengan pemerintah provinsi dan daerah beserta seluruh komponen bangsa lainnya dalam upaya pencegahan Karhutla. Seperti dengan melakukan patroli bersama, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta membantu memadamkan api saat terjadinya kebakaran.
Semua itu juga merupakan implementasi dari tujuh perintah harian KASAD, dimana kehadiran TNI AD harus selalu menjadi solusi. “Pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kepentingan baik dunia usaha, instansi terkait, dan masyarakat, maka diharapkan masing-masing dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di Jambi ini,” kata Dudung.
Sementara, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono menyatakan penanganan karhutla dengan solusi permanen mendapat apresiasi dari KASAD bisa dijadikan panutan bagi daerah lain dalam mengatasi Karhutla. Lahan yang rawan Karhutla, seperti di wilayah kabupaten Muaro Jambi akan dijadikan lahan hijau yang dikelola. Sehingga Karhutla tidak akan terjadi dan kemudian di lokasi tersebut di tempatkan orang untuk merawatnya dan lain sebagainya.
Dikatakan Supriono lagi, kalau lahan itu terbakar tentu disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab, sehingga terjadinya Karhutla dan jadi nanti akan dilihat pohon apa yang cocok ditanam.
“Titik rawan karhutla di Jambi umumnya di tempat yang tidak terawat dan tak terjangkau serta tak ada tata kelola dengan baik, termasuk dalam penataan air dan hal lainnya,” katanya. (JOS)***