ULP Tebo Tawarkan Opsi Tender Manual

waktu baca 2 menit
Selasa, 30 Jul 2019 20:24 0 179 jambiotoritas
Ruangan ULP Tebo dikantor bupati Tebo/ft. Jambiotoriras

Jambiotoritas.com, TEBO – Unit layanan pengadaan (ULP) barang dan jasa pemerintah kabupaten Tebo menawarkan opsi lelang manual, jika masalah yang dialami LPSE Tebo tidak dapat diatasi. Menurut kapala ULP Tebo, Heri Joni mengatakan ULP menunggu perkembangannya hari ini. Salah satu stafnya sedang berada di LPSE Pusat di Jakarta. 

” Reza (staf ULP) sedang di Jakarta  Kita tunggu informasi perkembangannya hari ini. Kalau servernya, sudah bagus,” kata Heri Joni, Selasa (30/7/2019).

Masalah yang belum bisa terpecahkan, kata Heri, data lelang yang telah di input, mulai tanggal 9 hingga 19 Juli 2019 tidak terbaca dan bahkan tidak ada. Data yang ada hanya ditanggal 8 Juli 2019 ke bawahnya.

” yang terjadi atas data itu muncul kata, ‘corrupt’. Kalaupun server kita dipaksa dihidupkan, data itu akan hilang. Konsekuensinya harus lelang ulang, atau dengan jalan tender manual,” ucapnya.

Dikatakan dia, ada sekitar 20 paket proyek yang menanti lelang/tayang di LPSE Tebo. Hampir sebagian besar paket tender yang belum dilelang didominasi proyek dinas PUPR. ULP menawarkan opsi lelang/tender manual jika masalah yang terjadi saat ini tidak bisa diatasi dalam pekan ini.

” Kita (hari ini) sudah menyurati dinas PUPR menyampaikan persoalan yang terjadi. Kita khawatir konsekuensinya nanti pengerjaan proyek tidak akan selesai tepat waktu. Mengingat proses lelang ini bisa makan waktu sebulan atau lebih,” katanya.

Sebelumnya di sejak lebih sepekan lalu, server LPSE mengalami kerusakan teknis. Sampai hari ini pihak dinas Kominfo sedang berusaha memasukkan data- datanya. 

” Insya Allah data yang sudah diinput tidak akan hilang. Kita tetap mengusahakan secepatnya, diusahakan hari ini, malam nanti sudah online,” kata Himawan, Kamis (25/7/2019), pekan lalu.

Memang orang LPSE beberapa kali kemari. Mungkin rekanan banyak bertanya – tanya. Penyebab yang terjadi karena server yang tidak mampu menampung data yang besar dan atau tegangan arus listrik yang tidak normal.

” Mungkin dari dampak itu, server tidak mampu menampung data yang terlalu banyak masuk. Kita sudah punya server baru. Atau masalah lainnya, bisa jadi juga faktor tegangan arus listrik yang tidak stabil,” katanya. (red JOS) 


Penulis : David Asmara

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA