Jambiotoritas.com, Jakarta – Presiden Jokowi meminta Pemerintah daerah, Gubernur, Bupati, Walikota, dan dibantu jajaran TNI-Polri untuk segera menyelesaikan masalah karhutla yang kembali muncul. Dan menegaskan agar segera menangani api sekecil apapun sebelum membesar. Dia mengakui bahwa asap muncul lagi ke negara tetangga, meskipun tidak dalam skala, seperti 2015. Karena sejak 2016-2018 sudah tidak ada asap yang dikeluhkan dari Malaysia dan Singapura.
“Kita ini kan punya infrastruktur organisasi sampai ke bawah. Di desa ada Babinsa semuanya ada. Mestinya itu, begitu muncul kecil sudah ketahuan dulu,” ucapnya, dalam rapat koordinasi nasional penanganan Karhutla di Istana negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Presiden meminta semua pihak tidak meremehkan adanya “hotspot” (titik api) dan jika api muncul langsung padamkan jangan tunggu sampai membesar. Jokowi juga meminta Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk melakukan penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut agar betul-betul diperhatikan.
” Kalau musimnya panas gini cek bener. Dan harus lakukan secara konsisten. Tinggi permukaan air, tanah, agar gambut tetap basah, dijaga terus, terutama di musim kering,” katanya.
Presiden menegaskan agar prioritaskan pencegahan Karhutla ini melalui patroli terpadu deteksi dini. Dan lakukan pemantauan harian dilapangan. Jokowi juga minta langkah penegakan hukum bagi pelaku yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan.
” Bapak, ibu dan saudara, saudari semuanya saya kumpulkan untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan kebakaran lahan. Saya gak perlu bicara banyak-banyak, karena semua sudah tahu cara menanganinya seperti apa, cara pencegahan seperti apa. Nggak perlu kita ulang-ulang. Jadi, sekali lagi, pertama prioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu deteksi dini, sehingga kondisi harian di lapangan selalu terpantau,” tegasnya. (red JOS)
Editor. : David Asmara
Sumber : Antara