Uji Swab Covid -19 di Jambi Dilakukan Dua RSUD

waktu baca 2 menit
Selasa, 26 Mei 2020 21:50 0 225 jambiotoritas
Karo humas protokoler setda provinsi Jambi Juru bicara TGT Covid-19, Johansyah/foto ist

JambiOtoritas.com, JAMBI – Uji Swab pasien hasil rapid tes reaktif sudah bisa dilakukan di Jambi. Menurut juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Jambi, Johansyah uji swab akan dilakukan dalam dua zona, barat dan timur. Namun demikian, pengumuman positif tetap terverifikasi dari pemerintah pusat.

” Uji sweb (PCR) baik itu pada pasien ODP, PDP dan hasil rapid test positif dan akan dibagi dalam dua zona. Untuk wilayah timur dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi sementara wilayah barat nanti akan dilakukan di RS Hanafie Bungo,” kata Johansyah, Selasa (26/5/2020).

Dikatakan Johansyah bahwa pada hari ini tim laboratorium di RS Raden Mattaher telah melakukan pemeriksaan swab dengan alat test cepat molekuler (TCM) dari program TBC dengan menggunakan cathrige yg diberikan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan swab pasien terduga COVID-19 yang ada di RS Raden Mattaher

“Alhamdulillah hasil pemeriksaan kita sudah bisa mendeteksi virus COVID-19 dimana laboratorium RS Raden Mattaher ini sudah di SK kan oleh Kementerian Kesehatan utk memfungsikan alat TCM yg sdh ada agar bisa juga digunakan untuk COVID-19 dengan chatrige yang sudah diberikan oleh Kemenkes,” katanya.

Alat TCM atau RT PCR dari program TBC, kata Johansyah, ada 15 alat. Sudah diajukan sembilan alat untuk bisa dioperasikan untuk COVID-19. Kementerian kesehatan menetapkan RSUD Raden Mattaher dan RS Hanafi Bungo untuk melakukan uji swab. Dan sudah dikirimkan sebanyak 120 cathrige dan akan ditambah apabila cathrige habis pakai.

” Untuk pengumuman positifnya kita tetap harus menunggu verifikasi dari pusat. Karena sistem pelaporan kita menggunakan sistem informasi tuberculosis (SITB) secara online dan nanti akan diverifikasi oleh Pos Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan,” kata Johansyah.(red JOS)***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA