JambiOtoritas.com, TEBO – Memasuki tiga bulan beroperasi pabrik kelapa sawit (PKS) PT. SMS di desa Giri Purno kecamatan Rimbo Ilir telah menimbulkan dampak terhadap inprastruktur jalan yang dibangun pemerintah kabupaten Tebo. Mobilisasi angkutan TBS dan truk tangki cruide falm oil (CPO) membuat aspal jalan poros desa Sumber Agung dikecamatan tersebut.
” Jalan desa Sumber Agung sejak pabrik beroperasi mulai hancur. Karena sudah hancur kami merasa kurang nyaman,” ucap Budi, warga desa Sumber Agung, Kamis (13/8/2020).
Tidak hanya aspal jalan yang hancur, menurut warga disana boz culver mengalami kehancuran akibat angkutan kendaraan menuju dan keluar dari pabrik disana.
” Box Culver hancur akibat dilalui mobil CPO yang melintasi jalan ini. Itu diperbaiki perusahaan,” jelasnya.
Menurut warga lainnya, Gino menuturkan truk tanki CPO melintas dijalan desa bisa tiga hingga 6 unit perharinya. Pasca dilewati kendaraan-kendaraan yang bisa bermuatan 25 sampai 32 ton, jalan aspal ini hancur.
” Kondisinya yang bisa dilihat, hancur. Kalu yang baru lewat tadi itu kapasitasnya sampai 32 ton,” ungkap Gino.
Jalan kabupaten yang dibangun dengan APBD kabupaten Tebo sepanjang kurang lebih lima kilo meter menuju PKS PT. SMS terlihat sudah rusak parah, berlubang dan kontur tanah sudah bergelombang. ” Imbasnya anak-anak sekolah SMP oleh orang tua mereka diarahkan pindah pilihan sekolah. Karena para orang tua khawatir dengan lalu lintas jalan yang kecil, rusak dan dilalui kendaraan lebar dan besar-besar,” katanya.
Sementara itu, pihak managemen PKS PT. SMS tidak dapat dikonfirmasi. Kedatangan media jambiotoritas.com hanya disambut sejumlah security tanpa bertemu pihak managemen PKS. ” Manager tidak ada humas juga sedang pertemuan di Jambi dengan seluruh humas,” kata seorang security di pos depan gerbang masuk PKS.
Kemudian daripada itu, upaya melakukan konfirmasi soal aktivitas PKS dengan pemerintah kecamatan Rimbo Ilir pun juga tidak membuahkan hasil. Camat Rinto Subagyo yang hendak dijumpai dikantornya terkesan lebih memilih pergi keluar dari kantornya. Padahal sebelumnya telah dihubungi via telepon selulernya.
Ditempat terpisah kepala desa Giri Purno, Sumardi menyatakan lokasi PKS memang berada di wilayah desanya. Namun kalau kerusakan jalan bukan kapasitasnya untuk menjawab itu.
” Sudah ada kesepakatan pemerintah kabupaten dengan pihak perusahaan yang memperbaiki dengan menimbun lubang dan jalan yang rusak. Itu sudah dilakukan perusahaan. Tetapi soal kesepakatan-kesepakatan lain belum pernah didudukan,” kata Sumardi.
Kata Sumardi, kalau untuk wilayah desa Giri Purno, panjang jalannya paling hanya berkisara 500 meter saja. Dan jalan yang hancur dilalui kendaraan itu lebih banyak di desa Sumber Agung. (red JOS)
Penulis : David Asmara