Istri Ketua SMB bertugas pencari dana, Muslim juga memanfaatkan SAD
Jambiotoritas.com, JAMBI – Kepolisian Daerah Jambi kemudian menyatakan bahwa Serikat Mandiri Batanghari (SMB) adalah kelompok kriminal bersenjata. Aksi yang mereka lakukan sebelumnya, merupakan tindak pidana yang tersusun rapi.
KKB SMB sudah melakukan tindak pidana dengan melakukan penghadangan, perusakan, pencurian hingga penganiayaan terhadap tim Satgas Karhuta yang sedang bertugas melakukan pemadaman api kebakaran hutan di Kabupaten Batanghari pada 13 Juli 2019 lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes M Edi Faryadi, menyatakan SMB bukanlah kelompok tani. Hasil penyidikan kepolisian darj penangkapan pelaku kejahatan termasuk pimpinan SMB Muslim, tidak ditemukan alat pertanian dan bibit tanaman apa pun dari basecamp SMB yang ada di Kabupaten Batanghari itu.
” Kami temukan di lokasi perkampungan SMB, puluhan senjata api rakitan, senjata tajam berbagai jenis serta bambu runcing. Tim tidak menemukan cangkul atau pun bibit tanaman di perkampungan itu, sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka adalah KKB atau kelompok kriminal bersenjata yang melakukan kejahatan selama satu tahun lebih di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi,” kata Edi Faryadi, Senin (22/7/2019).
Menurutnya, pihak kepolisian cukup bukti untuk menyatakan bahwa SMB adalah KKB. Aksi mereka sudah meresahkan warga sekitar dan sudah melanggar tindak pidana pasal berlapis. Polda Jambi terakhir telah menetapkan 59 orang tersangka, dan tahap pertama ada 41 orang tersangka termasuk Muslim dan istrinya, serta tahap kedua ada lagi 18 orang tersangka karena aksi mereka telah melakukan penyerangan terhadap tim patroli yang terjadi di PT WKS Distrik VIII.
” Dari 18 tersangka baru itu, ada dua warga Suku Anak Dalam (SAD) yakni Untung dan Yandang yang menjadi korban dari janji manis Muslim . Merka dijanjikan akan diberikan lahan jika para SAD mau bergabung dengan Kelompok SMB,” katanya.
Selain itu, dikataka Edi Faryadi, tersangka Muslim pimpinan KKB SMB itu dengan sengaja manggunakan warga SAD untuk bertahan dari penangkapan polisi selama ini dan memudahkan aksinya. Dia sengaja memprovokasi Suku Anak Dalam agar memusuhi warga dan aparat kepolisian serta TNI, untuk menanamkan doktrin jika warga sekitar dan polisi itu orang jahat, dan dia datang sebagai penolong.
” Kelompok SMB sangat berbahaya jika terus dibiarkan berkeliaran, sehingga pihaknya akan menyelesaikan permasalahan tersebut sampai tuntas,” katanya.
Total hingga saat ini sudah ada 59 orang yang menjadi tersangka dari kelompok kriminal bersenjata tersebut. Hasil pemeriksan terhadap tersangka terungkap fakta bahwa Muslim dan istrinya yang bernama Deli Fitri sangat diagungkan oleh anggota SMB dan SAD. Muslim diketahui sebagai penggerak dari kelompok SMB, sedangkan peran istrinya berkerja untuk mengumpulkan dana jika akan ada aksi. (red 01 JOS)