JambiOtoritas.com, TEBO – Puluhan warga penggarap lahan perkebunan dan anggota kelompok tani perhutanan sosial Aburan batang Tebo menyampaikan keresahan mereka dihadapan unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan Tebo Tengah, kabupaten Tebo Jambi. Pasalnya lahan – lahan garapan mereka diwilayah itu diserobot sejumlah oknum warga desa Mangunjayo, kecamatan Tebo Tengah. Lahan yang di target mereka dilakukan rentesan dan ditandai nama-nama oknum itu. Lebih jauh, bahkan ada juga lahan yang telah bersertipikat (SHM) dalam wilayah administrasi desa Aburan batang Tebo milik H. Yakub, diserobot dan dijual oleh sekelompok oknum warga desa Mangunjayo kepada sejumlah warga kuamang kuning.
” Saya hanya menyampaikan pengaduan masyarakat ke pemerintahan desa ABT, maka saya teruskan ke pihak kecamatan Tebo Tengah,” ujar Kades Aburan Batang Tebo, Tarmizi.
Hasil koordinasi dengan pihak Forkompincam, camat kecamatan Tebo Tengah, Nur Badri, SH. MH, Kapolsek Tebo Tengah, Iptu. Dedi Tanto Manurung, SH dan Danramil 416-05/Muara Tebo, Kpt Inf T Marpaung, giat hari ini, Sabtu (28/5/2022) melakukan peninjauan langsung kelapangan diwilayah dusun Aburan Seberang, di sungai Bungor RT 7 desa Aburan Batang Tebo, dimana telah terjadi penebangan kayu dibeberapa tempat dan termasuk dalam areal lahan penelitian UGM, selain itu juga ditemukan tanda rentesan dilahan masyarakat dan kelompok tani perhutanan sosial.
” Selain meninjau lokasi yang diserobot dan direntes. Kami juga turun ke lahan penelitian UGM yang ditebang kayunya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Tebo Tengah, Iptu. Dedi Tanto Manurung membenarkan adanya laporan dari kepala desa Aburan Batang Tebo, informasinya lahan – lahan itu sudah ada yang punya warga yang lain.
” Jadi hari ini, kami bersama pak Camat, Kades dan pak Danramil mencoba mengecek kebenaran lokasinya itu. Kemudian tindaklanjutnya nanti kita upayakan memanggil pihak – pihak yang terkait, ” kata Manurung ketika berada di areal lahan penelitian universitas gajah mada (UGM) dusun Aburan Seberang.
Menurutnya, sepanjang jalan yang kita lalui tadi, memang ada ditemukan tanda -tanda pembukaan lahan belukar.
” Nanti kita berupaya memanggil pihak yang terkait disitu untuk kita mintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.
Disisi lain, ketua kelompok tani ABT Maju Parmin mengungkapkan dihadapan Forkompincam, Tebo Tengah bahwa lebih dari 50 orang anggota sudah merasa sangat resah dengan aktivitas oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab diwilayah lahan kelompok tani itu. Oleh karena itu, mereka berharap dapat difasilitasi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi secara komprehensif.
” kami memang melaporkan ke kepala desa, dilahan anggota kelompok kami ada polesan-polesan dan nama -nama orang lain. Dan kami dari kelompok meminta bantuan ke pemerintah desa untuk menjembatani agar supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Parmin.
Terkait dengan persoalan yang muncul, menurut Camat Tebo Tengah, Nur Badri, menyatakan kalau ada gangguan harus secepatnya dilaporkan. Dan laporan ini harus dilakukan yang bersangkutan satu persatu.
” Jadi kalau memang dilakukan oleh sekelompok oknum yang sama, nanti bisa kita inventarisir mana yang layak untuk dijadikan bahan didiskusikan bersama,” kata Nur Badri.
Nur Badri berharap supaya kelompok tani bersabar untuk tindaklanjut penyelesaiannya. Diapun menyarankan agar tidak terjadi tindakan anarkis, maka dari itu, supaya kelompok tani juga melaporkan kepihak dinas kehutanan karena masih dibawah koordinasi kehutanan.
” Kita akan carikan penyelesaian ditingkat kecamatan. Kepada masyarakat juga saya minta agar cepat tanggap dengan melaporkan ke pihak -pihak RT, Kadus, Kades. Terkait dengan penyerobotan atau pidana segera melaporkan ke Polsek,” katanya. (JOS)
Penulis : David Asmara