Kadis TPHKP : Produksi Padi Tebo Cukup Hingga Agustus Depan

waktu baca 2 menit
Senin, 30 Mar 2020 21:26 0 818 jambiotoritas

kepala dinas TPHKP tebo, H.M. Ziadi bersama Kades Kuamang di Lahan pertanian yang siap panen di desa Kuamang kecamatan VII koto kabupaten Tebo, Jambi /foto JOS


Jambiotoritas.com, TEBO – Pasokan persediaan kebutuhan beras kabupaten Tebo dihitung mencukupi selama enam bulan kedepan, terhitung periode bulan Maret hingga bulan Agustus 2020. Disamping tetap membutuhkan pasokan dari luar daerah kabupaten Tebo. Dengan luas lahan persawahan 4.934 hektar hasil produksi padi lokal sudah cukup memenuhi kebutuhan beras dikabupaten Tebo setiap tahunnya.

Menurut kepala dinas TPHKP kabupaten Tebo, H.M. Ziadi, SP menyatakan sepanjang bulan Januari hingga Maret angka produksi beras dari petani Tebo mencapai sudah mencapai 16.943,56 ton. Ditambah nanti hasil produksi padi sawah yang memasuki masa panen dibulan April ini diproyeksi dapat menambah kebutuhan pokok beras kabupaten Tebo selama lebih dari enam bulan.

“ Dengan potensi lahan sawah/lading hasil produksinya sudah mampu memenuhi kebutuhan beras lokal. Sementara ini kebutuhan beras untuk enam bulan sudah tercover dengan hasil produksi petani kabupaten Tebo pada masa tanam September/Oktober 2019 lalu. Diperkirakan produksi beras yang dihasilkan pada masa panen Januari hingga April 2020 ini, mencapai 18.127,56 ton gabah kering giling (GKG) ini yang sudah dikonversi menjadi beras,” kata kepala dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Ketahanan Pangan (TPHKP) kabupaten Tebo, H.M. Ziadi, Senin (30/3/2020).

Menurut Ziadi, secara keseluruhan kebutuhan konsumsi beras kabupaten Tebo sendiri mencapai 35.000 ton per tahun. Sementara untuk pasokan beras dari luar kabupaten Tebo tetap dibutuhkan. Kabupaten Tebo masih membutuhkan pasokan dari luar daerah sekitar 5000 ton per tahun, rata – rata kebutuhannya 416 ton setiap bulan.

“ Meskipun angka produksi beras petani kita mencukupi untuk kebutuhan daerah kita. Namun pasokan beras dari luar tetap dibutuhkan. Hanya saja persoalannya disini, bahwa kita tidak bisa memperhitungkan apakah para petani ini mau menjual hasil panennya. Posisi beras ada pada petani, kalau petani tidak menjual, bagaimana. Jadi beras dari luar tetap dibutuhkan,” katanya.

Dikatakannya, untuk periode waktu bulan September hingga Desember 2020 kekurangan kebutuhan beras kabupaten Tebo terhitung sebesar 16.872,44 ton. Angka ini akan ditutupi dengan hasil panen periode tanam pada bulan Juni 2020 nanti. (red JOS)

Penulis : David Asmara

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA