JambiOtoritas.com, TEBO – PT. Wirakarya sakti (WKS) dituding melakukan penggusuran sepihak terhadap ratusan hektar lahan perkebunan masyarakat dusun Tanjung Pauh dan sungai Landai desa Lubuk Mandarsah kecamatan Tengah ilir kabupaten Tebo, Jambi. Sejumlah perempuan terlihat menghentikan alat berat yang tengah beraktivitas.
Bahkan perempuan – perempuan itu terlihat tampak hanya mengenakan penutup tubuh bagian dalaman saja. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka dan melakukan pengusiran alat berat dilahan yang mereka klaim miliknya.
” Sejak beberapa tahun lalu, dilahan itu warga sudah bercocok tanam disitu. Tetapi sekarang timbul penggusuran-penggusuran,” kata anggota DPRD kabupaten Tebo H. Syamsuri Al, Selasa (29/9/2020) digedung DPRD kabupaten Tebo.
Menurut Syamsuri (kulup syam) menyatakan sebenarnya warga disana merasa memang lahan tersebut milik mereka. Dan memang asalnya sudah sejak dahulu, memang milik masyarakat. Cuman saja karena lahan itu banyak yang gagal tanam kemudian mereka pindah ke lahan yang lain.
” Pola tanam masyarakat desa waktu itu, tanam kemudian pindah ke lahan yang lain. Ada juga gagal penanamannya. Diatas lahan itu sekarang ada yang baru ditanam, ada yang baru di imas, dan juga ada yang masih kosong,” katanya.
Cuma saja yang disesalkan, kata Syamsuri, kenapa dulu sewaktu sudah digusur tidak langsung digarap. Perusahaan menelantarkan lahan itu sudah lebih dari tiga tahun. Jadi warga sudah merasa menjadi hak dia karena ada jerih payahnya. Saya berharap ada pertimbangan perusahan PT. WKS lahan yang sudah tertanam sawit atau karet karena itu satu-satunya harapan untuk menggantungkan masa depan anak cucunya.
” Kalau dasar penguasaan warga disana memang tidak ada suratnya. Secara historisnya memang milik masyarakat. Sebelum PT. WKS masuk itu memang milik dia,” katanya.
Tunggu Warga
Sementara itu wakil ketua DPRD Kabupaten Tebo, Syamsu Rizal menyatakan sudah mendapatkan informasi permasalahan itu. Janji warga mau datang ke DPRD untuk menyampaikan persoalan konflik dengan PT. WKS itu.
” Janji kemarin mau datang, kita tunggu sampai hari ini tapi belum datang. Setidaknya ada perwakilan masyarakat, ketika sudah kita panggil baru akan kita tahu duduk masalahnya,” katanya. (JOS)
Penulis : David Asmara